Buku Pendidikan Popular (Membangun Kesadaran Kritis) ini dimaksudkan untuk mengurai pengalaman para pengguna metode pendidikan kepada para guru atau yang sedang belajar menjadi guru, dalam buku ini istilahnya adalah fasilitator. Jelas sekali dalam buku ini penulis memandang kuat bahwa pendidikan adalah proses produksi kesadaran kritis, seperti menumbuhkan kesadaran kelas, kesadaran gender maupun kesadaran kritis lainnya. Oleh karena itu, pendidikan bagi penulis lebih merupakan proses pembebasan manusia. Karena manusia dalam system dan struktur sosial yang ada pada dasarnya mengalami proses dehumanisasi karena eksploitasi kelas, dominasi gender maupun karena hegemoni dan dominasi budaya lainnya.
Harusnya pendidikan merupakan suatu sarana untuk “memproduksi” kesadaran untuk mengembalikan kemanusiaan manusia, pembebasan manusia untuk menjadi manusia yang merdeka. Dimana manusia yang merdeka adalah manusia yang kreatif yang terwujud di dalam budayanya.
Buku ini memuat tidak saja refleksi teoritik proses belajar yang dianut oleh para fasilitator yang mengkompilasi buku ini, namun juga memuat pengalaman berbagai penerapan metodologi serta implikasinya terhadap berbagai teknik dalam penyelenggaraan proses belajar. Maka dalam buku ini banyak dibahas dan dimuat contoh berbagai teknik dan media dari proses belajar yang membebaskan. Dan anda salah jika mengira buku ini suatu buku panduan pelatihan (training manual).
Yang saya tidak mengerti bagaimana proses belajar untuk membangkitkan kesadaran kritis dan pembebasan dilakukan? Dan sepertiya para fasilitator dalam menjawab pertanyaan ini umumnya lebih konsentrasi pada metode ketika proses belajar diselenggarakan. Namun sesungguhnya, pendidikan tidak pernah berdiri bebas tanpa berkaitan secara dialektis dengan lingkungan dan system sosial dimana pendidikan diselenggarakan. Oleh karena itu, proses pendidikan tidak pernah terlepas dari system dan struktur sosial, yakni konteks sosial yang menjadi penyebab proses dehumanisasi dan keterasingan pada waktu pendidikan diselenggarakan.
Dalam era globalisasi kapitalisme seperti saat ini, pendidikan dihadapkan pada tantangan bagaimana memahami globalisasi secara kritis. Namun pada umumnya para fasilitator terkadang mudah tergelincir—tertuju agar bagaimana proses belajar mereka menjadi relevan, dan terkesan menerima dan mensiasati serta menyesuaika diri terhadap globalisasi. Sementara itu jarang proses belajar mengintegrasikan analisis globalisasi secara kritis dan berperan dengan proses kritik untuk menemukan solusi alternatif terhadap globalisasi.
Buku ini berusaha untuk melakukan analisis kritis bagaimana paradigma pendidikan memainkan peran panting dalam menentukan dibalik metode penyelenggaraan proses belajar dan dimana letak posisi peserta didalamnya. Dengan cara penyajian dan analisis seperti ini diharapkan memberi inspirasi pembaca untuk dapat menemukan model system dan metode alternatif yakni proses belajar yang meletakkan peserta sebagai subyek.
Buku ini sepenuhnya ditulis dengan semangan Freirean atau melanjutkan tradisi pendidikan popular Freirean. Bagi penganut mazhab Freirean, hakekat pendidikan adalah demi membangkitkan kesadaran kritis. Tema pokok gagasan Freire pada dasarnya mengacu pada suatu landasan bahwa pendidikan adalah “proses memanusiakan manusia kembali”.
Akhirnya, buku ini selain merupakan refleksi kritis dan menyeluruh terhadap posisi pendidikan dalam struktur sosial, juga memberikan inspirasi dan contoh kongkrit pada para pembaca tentang bagaimana pendidikan yang membebaskan dilaksanakan. Bagian yang terpenting buku ini, selain contoh metode dan teknik-teknik yang membebaskan, adalah justru memberikan ruang reklektif dan pertanyaan akan pemihakan, visi maupun ideology suatu pendidikan. Karena memang setiap proses pendidikan dan pelatihan selalu dihadapkan pada pilihan antara menyesuaikan diri dan memproduksi system yang ada, atau memerankan peran kritis terhadap system yang ada.
Buku ini sendiri memberi ruang bagi perenungan lebih mendasar tentang fungsi dan peran pendidikan dimasa mendatang. Saran saya, jika anda penasaran atau ingin lebih mengetahui tentang bagaimana itu pemikiran kritis terhadap pendidikan, bagaimana menjadi fasilitator yang benar dan bagaimana seharusnya pendidikan memanusiakan manusia bacalah buku Pendidikan Popular (Membangun Kesadaran Kritis) ini. []
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply