Pertemuan reflektif bersama fasilitator Sanggar Anak Alam (SALAM) menjadi medan pembelajaran bagi kita semua. Melalui evaluasi keadaan riil yang telah kita lalui, kita dapat merinci situasi positif yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan, serta tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai situasi ideal di SALAM.
Situasi riil positif yang telah kita bangun menjadi modal berharga untuk mewujudkan visi SALAM. Pertemuan fasi, keaktifan orangtua, dan home visit yang konsisten telah menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran. Fasilitasi peristiwa langsung dan komunikasi yang lancar dengan orangtua menjadi pilar keberhasilan, begitu pula dengan kelas yang berdekatan memudahkan koordinasi unit.
Kemandirian belajar anak-anak telah terbangun, progress riset terdata, dan kolaborasi antara fasilitator, orangtua, dan anak. Keterlibatan orangtua, sikap peduli, dan semangat belajar menciptakan atmosfer harmonis di SALAM. Lingkungan yang bersih, komunikasi yang lancar, dan forum ortu yang berjalan sukses melengkapi situasi positif ini.
Namun, tidak bisa diabaikan bahwa kita juga menghadapi tantangan. Tantangan tersebut bukanlah batu sandungan, melainkan batu lompatan yang perlu kita lewati untuk mencapai situasi ideal. Keterlibatan orangtua yang hanya sebatas 50%, perbedaan jam masuk, dan kurangnya apresiasi terhadap prestasi anak menjadi fokus perbaikan.
Ketidakkonsistenan dalam kesepakatan harian, terlambatnya proses peristiwa, serta masalah penggunaan gadget dan jajanan yang tidak terkendali perlu mendapatkan perhatian serius. Tantangan lainnya melibatkan relasi antar fasi yang kurang, sinkronisasi proses di SALAM dan di rumah yang belum optimal, serta kebersihan lingkungan di beberapa tempat yang masih memprihatinkan.
Menghadapi tantangan ini, kita harus bersama-sama menuju situasi ideal di SALAM. Pembudayaan, pembiasaan, dan keteladanan harus menjadi landasan perubahan dan pengembangan. Kita perlu memaksimalkan keberhasilan yang sudah ada dan menyelesaikan masalah yang masih menghambat.
Pembekalan bagi fasi baru, literasi digital, kesadaran lingkungan, dan kesinambungan kelas minat dengan riset harus diperkuat. Keterlibatan orangtua perlu ditingkatkan, komunikasi yang lebih terbuka dibangun, dan kegiatan bersama seluruh jenjang perlu diatur agar lebih kondusif.
Situasi ideal di SALAM harus menciptakan ekosistem yang aman dan nyaman, di mana apresiasi terhadap setiap pencapaian dan kegagalan tetap ditekankan. Keterlibatan semua pihak, mulai dari fasilitator, orangtua, hingga anak, harus berjalan seirama.
Dengan membangun kesadaran sosial, melibatkan seluruh warga SALAM, dan mengelola ekosistem komunitas secara sistematis, kita dapat mencapai tujuan pembelajaran di SALAM. Situasi ideal ini akan menciptakan generasi yang lebih mandiri, berwawasan lingkungan, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Semua ini hanya bisa terwujud dengan kerjasama dan komitmen dari kita semua. []
pendiri Sanggar Anak Alam
Leave a Reply