Pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam pembentukan individu dan masyarakat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menjadi saksi perubahan dramatis dalam paradigma pendidikan. Di banyak kampus, kita merasa telah berada dalam pelukan tirani pasar. Bagaimana kita sebagai peserta didik semakin berubah perannya, lebih mirip dengan konsumen pendidikan. Kita dipaksa tunduk pada kaidah-kaidah dan tuntutan pasar, sementara orientasi pendidikan kita diabdikan pada kapital dan pasar.
Perubahan Peran Peserta Didik
Dalam sistem pendidikan yang lebih tradisional, kita menganggap diri kita sebagai peserta didik. Artinya, kita datang ke kampus untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang akan membantu kita tumbuh sebagai individu yang lebih kompeten dan berpengetahuan. Namun, saat ini, peran kita semakin bergeser menjadi konsumen. Kampus dan institusi pendidikan lebih sering melihat kita sebagai pelanggan yang harus dipuaskan. Ini berarti bahwa kepentingan kita sebagai peserta didik seringkali ditempatkan di bawah kepentingan finansial institusi.
Tirani Pasar dalam Pendidikan
Ketika kita berbicara tentang tirani pasar di pendidikan, kita merujuk pada bagaimana faktor-faktor ekonomi dan persaingan telah mengubah cara kita mendekati pendidikan. Sekarang, kampus dan universitas sering diberi insentif untuk “menghasilkan” lulusan yang diminati oleh pasar kerja, dan ini dapat mengarah pada perubahan prioritas dalam kurikulum dan pendekatan pendidikan. Instrumen pengukuran kinerja seperti peringkat universitas juga seringkali dilihat sebagai penentu kualitas, yang dapat mengesampingkan aspek-aspek penting dari pendidikan yang tidak selalu dapat diukur.
Orientasi pada Kapital dan Pasar
Selain itu, pendidikan saat ini juga semakin diabdikan pada kapital dan pasar. Sekarang, banyak institusi pendidikan berfokus pada menghasilkan pendapatan, yang bisa mengarah pada peningkatan tarif kuliah, meningkatkan biaya buku, dan komersialisasi berbagai aspek pendidikan. Sementara itu, orientasi pada nilai-nilai inti dan tujuan pendidikan seakan tersisihkan oleh desakan finansial.
Implikasi bagi Peserta Didik
Perubahan ini dalam pendidikan memiliki dampak besar pada peserta didik. Kita mungkin merasa tekanan untuk memilih jurusan yang “menjual” dan memiliki prospek kerja yang bagus, daripada mengikuti minat dan passion kita. Kita mungkin menghadapi utang mahasiswa yang melambung tinggi karena biaya kuliah yang terus meningkat. Terlebih lagi, orientasi pada pasar dan kapital dapat merusak esensi pendidikan sebagai alat untuk pemahaman, pemikiran kritis, dan perkembangan pribadi.
Dalam dunia yang semakin terglobalisasi dan terkait erat dengan pasar, peran peserta didik dalam pendidikan telah mengalami pergeseran signifikan. Kita seringkali dihadapkan pada tuntutan pasar, dan orientasi pada kapital mengancam tujuan pendidikan yang seharusnya. Penting bagi kita untuk berpikir kritis tentang peran kita dalam pendidikan dan memastikan bahwa pendidikan tetap berfokus pada pembentukan individu yang berpengetahuan dan berkompeten, bukan hanya sebagai konsumen yang harus dipuaskan oleh pasar. []
Seorang otodidak, masa muda dihabiskan menjadi Fasilitator Pendidikan Popular di Jawa Tengah, DIY, NTT dan Papua. Pernah menjadi Ketua Dewan Pendidikan INSIST. Pendiri Akademi Kebudayaan Yogya (AKY). Pengarah INVOLPMENT. Pendiri KiaiKanjeng dan Pengarah Sekolah Alternatif SALAM Yogyakarta.
Leave a Reply