Tonny, Nomo, Yon dan Yok ditangkap, disekap di sel penjara Glodok pada 29 Juni 1965 hingga 29 September 1965. Besoknya, 30 September, terjadilah G.30.S-PKI, yang sampai hari ini masih menjadi kotraversi pandangan sejarah. Singkatannya Gestapu. Kemudian versi lain Gestok, Gerakan 1 Oktober (1965).
Berarti itu momentum peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru. Dari Sukarno ke Suharto. Sampai beberapa waktu yang lalu para elite dan kelas menangah politik Indonesia masih mempertengkarkan soal ini, hanya saja volumenya naik turun, bergantung kepentingan beliau-beliau yang berebut panggung, mikrofon dan spotlight. Tapi apa yang sebenarnya dialami oleh Koes Bersaudara putra Pak Koeswoyo itu?
Beberapa tahun kemudian Yon menyanyikan liriknya Tonny: “Aku tahu senyum manismu. Aku tahu tajam lirikmu. Tapi tak kutahu isi hatimu…. Ayo ayo he berterus terang. Jangan lewat he pintu belakang…..”
Soeharto dikenal dunia sebagai The Smiling General, yang Koes “tahu senyum manismu”. Yang disebut “tajam” bukan “pandangan” atau “tatapan”, melainkan “lirik”mu. Yang melirik itu intelijen. Kalau ilmuwan, menatap. Kalau budayawan seniman: memandang.
Jadi, Koes Brothers masuk penjara terkait dengan peta intelijen? Intel Orla atau Orba? Yang dihimbau “ayo ayo berterus terang, jangan lewat pintu belakang” itu political plan rezim Bung Karno atau Pak Harto?
Jangan tanya kepada saya. Sebab sejak 1965 itu saya termasuk khalayak yang menunggu hasil penelitian dan pemaparan hasil ilmiahnya, supaya saya agak sedikit paham apa yang saya alami sebagai bagian dari bangsa Indonesia.
Apakah Koes dipenjara karena Bung Karno anti musik “Ngak Ngik Ngok” Barat?
Sejalan dengan teriakan lantang beliau kepada Amerika Serikat “Go to Hell with your Aid”? Apakah karena Tonny Nomo Yon Yok “membandel” dan terus memanggungkan lagu-lagu The Beattle, Elvis Presley, juga yang lembut seperti The Everly Brothers?
Apakah “Pembesrev” Bung Karno itu pemimpin sejenis Pemimpin Revolusi Islam Iran melarang musik rock pasca 1978? Tetapi yang di Iran: bukan musik rock itu sendiri yang dilarang. Iran sedang bangkit dari reruntuhan, semua harus kerja keras, tidak ada waktu untuk nyanyi-nyanyi, teriak-teriak, lompat-lompat di panggung. Kalau tetangga sakit gigi, kita jangan keras-keras main gitar. Bukan gitar itu haram: manusia tidak selayaknya menambah sakitnya tetangga.
Kalau begitu, kenapa Koes dikurung di sel penjara? Apakah Bung Karno anti musik Barat? Apakah ada di antara Anda yang bisa bercerita tentang tempat-tempat joget dan musik “Agogo” di Pasar Baru Jakarta Pusat, di era itu? Ah, Bung Karno terlalu besar untuk di dalam gagasan kepemimpinannya ada pasal-pasal remeh seperti “anti musik Barat”. Bung Karno bersahabat karib dengan Presiden elegan Amerika Serikat John Fidgerald Kennedy. Suatu hari Bung Karno turun dari pesawat di Washington DC, disambut secara kenegaraan. Ratusan pelajar Amerika berbaris di kiri kanan jalan mengibarkan Merah Putih. Bung Karno mendadak keluar dari aturan barisan protokoler, minggir, nyamperin salah seorang pelajar, mencium pipinya. Seluruh Amerika bersorak sorai gegap gempita. Kagum dan bangga.
Wartawan menulis: “Andaikan orang ini warganegara Amerika dan tampil mencalonkan diri menjadi Presiden Amerika, tak akan ada siapapun yang bisa menghalanginya…”
Oke. Tapi kenapa Koes Bersaudara dipenjara?. ***
Budayawan, penyair, esais & pekerja Sosial
Leave a Reply