BAGI Suciati Umanah, petualangan dengan sebuah kekhasan merupakan hal yang menyenangkan. Sebuah ruang baginya untuk terus menimba ilmu. Bagi perempuan kelahiran Jogjakarta, 15 Februari 1985 ini, seni sangat berpengaruh dalam sebuah pendidikan. Karena tanpa seni, hidup terasa kurang enjoy.
”Istilah seni rupa lebih dari ilmu filsafat yang diungkapkan oleh para professor itu membuktikan bahwa seni bisa melatih motorik anak dan mampu menjadi refreshing jiwa,” ungkap perempuan yang hobi menyanyi ini.
Dalam perhelatan Pameran Caraka, Suci, sapaannya, mengungkapkan akan menampilkan karya dua dimensi dengan sentuhan surealis.
”Saya sangat mencintai visual awan, dan itu saya implementasikan dalam kain sebagai cirikhas. Yah, mumpung sebagian pelukis perempuan jarang mengambil objek itu,” ungkap alumnus S1 Seni Rupa FSR ISI Jogjakarta ini.
Lukisan yang akan dipamerkan berjudul Wise Man. Suci menuturkan, memilih menampilkan karya ini karena dia terus berproses di bidang seni dan lukisan ini seolah menjadi pancaran jiwanya.
”Karya terbaru menurut saya lebih manis dari karya sebelumnya. Entah kenapa, mungkin karena berkarya itu seperti ritual yang dilakukan setiap hari. Inilah jiwa yang harus ditampilkan sebagai bukti meditasi seorang pelukis,” jelas perempuan yang belum lama ini mengikuti pameran bersama di Homestay Kusuma Rumah Bupati Bantul ”Gebyar Seni dan Budaya” pada Maret lalu.
Karya terbarunya ini juga menjadi motivasinya di kemudian hari untuk melahirkan karya yang lebih mendalam dan detail. ”Jadi motivasi diri sendiri untuk terus berkarya yang lebih matang lagi,” jelasnya. (*)
#PameranSenirupaSALAM #CARAKA
ORTU SALAM, Jurnalis
Leave a Reply