Blog

LAKU MLAKU SANGGAR ANAK ALAM

Dalam rangka World Class University FIB Unpad 2022, telah digelar Kuliah Umum Dosen Tamu yang menghadirkan Megan Hewwit pada Rabu 19 Oktober 2022 dan diselenggarakan secara hybrid. Kegiatan ini dihadiri lebihd ari 500 mahasiswa FIB Unpad yang menempuh MK Pengkajian Budaya juga mahasiswa dari prodi dan universitas lain.

Dalam kegiatan ini, Megan Hewitt membagikan penelitiannya mengenai kajian terhadap daerah agraria di Indonesia melalui penelitiannya pada Sanggar Anak Alam (SALAM) sebuah wadah untuk berkumpul, belajar, dan berkesenian yang didirikan pada tahun 1988 di Desa Lawen, dan dihidupkan kembali di tahun 2000 oleh Sri Wahyaningsih.

Sri Wahyaningsih atau yang biasa disapa Bu Wahya adalah tokoh penting yang berhasil membuktikan bahwa masyrakat kecil di Lawen tidak perlu keluar dari desa untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kerja-kerja yang dilakukan oleh Bu Wahya menunjukkan bagaimana aktivisme sosial, politikal, dan kultural yang digerakkan lewat komunitas terkecil bisa berdampak besar.

Dengan Sanggar Anak Alam (SALAM) yang didirikan pada tahun 1988, Bu Wahya memimpin komunitasnya dalam membangun memori kolektif yang dijalin melalui proyek emansipatoris berupa proyek irigasi, pendidikan alternatif, dan pembangunan berkelanjutan di daerah rural dengan basis agraria. Bu Wahya bersama komunitas SALAM menjalani gaya hidup yang berkelanjutan dan mandiri dengan memanfaatkan kekayaan alam yang mereka miliki.

SALAM dianggap sebagai perjalanan istri dan suami antara Bu Wahya dan Pak Toto, tetapi sesungguhnya perjalanan Bu Wahya-lah yang berpengaruh signifikan terhadap lingkungannyan. Laku-mlaku menjadi praktik sekaligus teori yang dijalani oleh Bu Wahya. Perjalanan Bu Wahya dan perjanan SALAM di Desa Lawen saling berkelindan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *