Blog

Kontribusi India pada Era Dinasti Mughal dan Kolonialisme Inggris: Dari Kejayaan ke Keruntuhan

Sejarah India adalah kisah yang kaya dengan perubahan, puncak kejayaan, dan penderitaan. Salah satu bab penting dalam sejarahnya adalah kontribusi pada kekayaan dunia pada era Dinasti Mughal, yang berlangsung dari abad ke-16 hingga abad ke-19. Pada puncaknya, kontribusi ekonomi India mencapai sekitar 30% dari kekayaan dunia. Namun, kejayaan ini menjadi korban kolonialisme brutal Inggris, yang menyebabkan penurunan drastis hingga hanya 3% saat India merdeka pada tahun 1947.

Ilustrasi Nur Jahan. (Pinterest)

Peradaban asli India pada masa pra-Masehi telah menjadi peradaban kota yang terorganisir dengan baik, yang mengandalkan sektor industri dan perdagangan sebagai tumpuan utama kesejahteraan masyarakatnya. Ini berbeda dengan banyak negara lain yang mengandalkan pertanian. Era Dinasti Mughal menjadi periode keemasan bagi India. Meskipun dicirikan oleh konflik dan kekerasan, politik perdagangan istana memberikan ruang bagi komunitas dan pedagang untuk mengembangkan jejaring perdagangan internasional.

Kekuasaan Dinasti Mughal meredup ketika bangsa-bangsa Eropa, terutama Inggris, memasuki panggung dengan armada perdagangan dan militer mereka. Mereka memberlakukan aturan monopoli dan mengekang perdagangan India. Industri India, terutama tekstil yang pada saat itu menjadi produsen utama dunia, hancur karena tekanan dari industri Inggris yang didukung oleh peraturan pajak yang merugikan dan hambatan dagang lainnya. Industriawan dan pedagang India dipaksa untuk berubah profesi menjadi petani, yang dikenakan pajak yang menghancurkan, dan saat musim tanam gagal, kelaparan mendera jutaan petani.

Kejatuhan ekonomi India di bawah penjajahan Inggris tidak hanya berkaitan dengan aspek militer, tetapi juga dengan kebijakan ekonomi yang merampas kekayaan dan kemampuan produksinya. Dinasti Mughal, meskipun memiliki pengaruh besar di dalam negeri, kurang memprioritaskan pembangunan kekuatan militer yang kuat karena kondisi perdagangan dunia saat itu cenderung damai. Situasi ini berubah drastis dengan munculnya armada bangsa Eropa yang dikuasai militer.

Selama periode penjajahan Inggris di India, perusahaan-perusahaan besar Inggris mengambil alih kendali ekonomi India dan menerapkan strategi kolonialisme modern. Mereka menggunakan hukum dagang dan militer untuk mengendalikan perekonomian India. Pola ini diikuti oleh banyak negara yang merdeka setelah kolonialisasi, menunjukkan warisan kuat dari era kolonialisme.

Selain dampak ekonomi, kolonialisme Inggris juga menyebabkan perubahan sosial dan identitas di India. Sensus penduduk yang dilakukan oleh kolonialisme menciptakan politik identitas yang berdasarkan data demografis. Hal ini menyebabkan ketegangan etnis dan agama yang berlanjut hingga hari ini, seperti kerusuhan berbasis SARA dan politik segregasi.

Dinasti Mughal, meskipun berasal dari Asia Tengah, berhasil membawa India pada puncak kesejahteraan melalui pendekatan budaya dan harmoni ekonomi. Ini menunjukkan perbedaan mendasar antara pendekatan Asia yang berfokus pada budaya dan kerja sama dengan pendekatan Eropa yang dominan dan bengis dalam usahanya mencapai hegemoni.

Namun, ironisnya, banyak negara yang merdeka masih menghadapi tantangan dalam mengatasi warisan kolonial, dengan pola politik dan ekonomi yang diwarisi dari masa penjajahan. Sejarah India yang bermakna ini menjadi pengingat akan dampak jangka panjang dari kolonialisme dan kompleksitas perjuangan untuk mengatasi efek negatifnya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *