Konsientitasi (kesadaran) adalah salah satu kata kunci yang memiliki peran penting dalam kamus pendidikan, terutama bagi mereka yang berada dalam situasi tertindas. Tanpa adanya konsientitasi dalam diri mereka, individu yang tertindas tidak hanya akan kehilangan pemahaman akan kondisinya yang terpinggirkan, tetapi juga akan kesulitan untuk mengubah keadaan yang menindasnya.
Pentingnya konsientitasi dalam konteks pendidikan telah menjadi sorotan utama dalam pemikiran Paulo Freire, seorang pendidik terkemuka yang dikenal dengan gagasan-gagasan humanisnya. Salah satu kecemasan terbesar Freire adalah bahwa individu yang awalnya berada dalam posisi tertindas, jika tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan kesadaran tentang situasi mereka, kemungkinan besar akan berpotensi menjadi penindas bagi orang lain di masa depan. Oleh karena itu, konsep “penyadaran” atau “konsientitasi” bagi orang-orang yang tertindas menjadi sangat penting dalam pendidikan yang berfokus pada aspek kemanusiaan.
Dalam konteks pendidikan, penyadaran atau konsientitasi bukanlah sekadar pemahaman tentang situasi sosial yang ada, tetapi juga tentang pemahaman diri dan kemampuan untuk memahami hubungan antara individu, masyarakat, dan kekuasaan. Ketika individu yang tertindas mulai menyadari bahwa mereka berada dalam situasi yang tidak adil dan tidak setara, ini menjadi langkah awal yang penting menuju perubahan. Kesadaran ini mendorong mereka untuk bertindak, berkolaborasi dengan yang lain, dan mencari solusi yang lebih baik.
Pendidikan yang memprioritaskan konsientitasi bertujuan untuk memberdayakan individu agar mereka dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat mereka sendiri. Ini bukan hanya tentang memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang memberikan alat pemahaman dan kemampuan berpikir kritis yang diperlukan untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan. Dengan demikian, konsientitasi dalam pendidikan tidak hanya membantu individu mengubah diri mereka sendiri, tetapi juga memberikan potensi untuk mengubah masyarakat secara lebih luas.
Dalam konteks pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai humanis seperti yang diusung oleh Paulo Freire, konsientitasi menjadi fondasi penting dalam menciptakan dunia yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan. Dengan kesadaran yang kuat, individu yang tertindas dapat menjadi agen perubahan yang mampu melawan penindasan, serta mendorong perubahan sosial yang lebih besar. Sehingga, konsientitasi bukan hanya sekadar kata dalam kamus pendidikan, tetapi adalah kunci utama untuk mengubah dunia menuju arah yang lebih baik. []
Seorang otodidak, masa muda dihabiskan menjadi Fasilitator Pendidikan Popular di Jawa Tengah, DIY, NTT dan Papua. Pernah menjadi Ketua Dewan Pendidikan INSIST. Pendiri Akademi Kebudayaan Yogya (AKY). Pengarah INVOLPMENT. Pendiri KiaiKanjeng dan Pengarah Sekolah Alternatif SALAM Yogyakarta.
Leave a Reply