Bagi orang yang tak biasa, hanya melakukan aktivitas di rumah tentunya menimbulkan rasa bosan. Terlebih, di masa pandemi seperti ini, orang-orang terkadang terlanjur ragu untuk ke luar rumah sehingga perasaan terjebak muncul.
Psikolog dari Universitas Indonesia, Edward Andrianto, berpendapat, kebosanan selama masa karantina sebenarnya membuat kita semakin kreatif. Dia mengutip sebuah penelitian psikolog dari University of Central Lancashire bernama Sandi Mann, yang menyebut justru kreativitas muncul karena adanya kebosanan.
“Ketika seseorang merasakan kebosanan, ada stimulasi neural yang tidak terpuaskan. Dan ketika kita tidak menemukan stimulasi tersebut, maka kita akan mulai menciptakan sehingga kita akan terpuaskan,” kata dia kepada republika.co.id, dikutip Kamis (25/2).
Berdasarkan penelitian itu, lanjut dia, rasa bosan justru meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah yang tidak biasa. Ketika seseorang berpikir, mengandai-andai, dan melamun, maka dia akan menemukan berbagai hal baru yang mungkin dapat memecahkan masalah yang selama ini tidak terpecahkan.
Oleh karenanya, dia mengatakan, kita tidak seharusnya menangkal kebosanan. Sebab, kebosanan justru memicu kreativitas.
Dia menjelaskan, cara agar kreatif adalah bukan dengan menstimulasi diri kita dengan berbagai hal di luar diri kita. Misalnya, dengan menonton televisi atau dengan bermain gawai.
“Kebosanan bisa dibuat dengan cara beraktivitas yang berulang dengan stimulasi seminimal mungkin. Misalnya berjalan tanpa mendengarkan musik dan membiarkan pikiran kita berjalan ke mana-mana. Memotong rumput atau berkebun juga dapat meningkatkan kebosanan sehingga mendorong munculnya kreativitas,” kata Edward.
Stimulasi yang berlebih dari gawai, lanjut dia, justru membuat kepala terus terstimulasi dengan dopamine yang instant. Karena hal ini adalah hal yang menyebabkan kecanduan dengan gawai, maka tak heran kita pun menjadi kecanduan gawai.
Ketika kita bosan dan mulai melamun membiarkan isi kepala berkelana, dia menyarankan agar kita dapat menulis isi lamunan tersebut. Tak ada salahnya pula, kata dia, kita mencoba untuk melakukan apa yang ada dalam pikiran kita.
Hal yang perlu diwaspadai adalah membiarkan isi lamunan kita lewat begitu saja. Sebab hal itu justru dapat membunuh kreativitas, karena isi lamunan kita tidak akan tertuang menjadi perilaku kreatif.
Edward menekankan, sangat penting bagi kita untuk menjaga kreativitas kita di masa pandemi. Hal itu sama pentingnya ketika kita menjaga kreativitas di waktu-waktu lain di kehidupan kita.
Membaca, lanjut dia, melakukan hal-hal lama dengan cara baru, atau bahkan melakukan hal-hal baru akan membantu untuk mengurangi kejenuhan akan hal-hal yang selalu sama. Ide untuk melakukan hal-hal lama dengan cara baru dan hal-hal yang benar-benar baru bisa didapatkan dengan menstimulasi isi kepala dengan membaca dan berdiskusi.
“Dan yang terpenting adalah menindaklanjuti isi lamunan kita,” tutur dia.
https://m.ayotasik.com/read/2021/02/25/8826/rasa-bosan-diam-di-rumah-bisa-picu-kreativitas
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply