karya anak salam

Bagi Yang Mau Ikut Ujian

Hari Kamis, 16 Mei 2019, ada presentasi menarik dari beberapa siswa kelas 9 SMP SALAM. Siswa tersebut adalah Meru, Abram, Ara, dan Mutiara. Mereka mempresentasikan risetnya, yaitu riset soal. Riset tersebut mereka pilih karena mereka akan mengkuti ujian nasional USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) dan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer).

Awalnya, mereka melakuka review dari hasil riset di semester sebelumnya—dari hasil dan data yang diperoleh, maka muncul lah poin-poin yang kemudian dihubungkan ke mata pelajaran seperti IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), Bahasa Indonesia, Matematika, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan PKN (Pendidikan Kewarganegaraan). Adapula mata pelajaran tambahan yang lainnya, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, PJOK (Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan), SBK (Seni Budaya dan Keterampilan), dan Pendidikan Agama. Ungkap Meru, ada beberapa soal yang membuatnya kesal dan membuat bingung. Kemudian setelah mereka mencermati soal-soal dari semua mata pelajaran, mereka melakukan try out atau semacam simulasi ujian di Salam. Mereka juga sudah melakukan simulasi ujian dengan komputer di SMA N 1 Bantul. Adapun faktor yang mebuat mereka kesulitan yaitu suasana hati, pertanyaan soal, jawaban soal yang membingungkan, dan juga konsistensi.

Aku sempat mengajukan pertaanyaan tentang siapa orang yang paling memotivasi mereka ketika ujian. Meru menjawab bahwa yang paling memotivasi dirinya adalah pacarnya. Beda lagi dengan Abram, ia termotivasi oleh ibunya karena sering dimarahi jika ia tidak belajar di rumah. Kalau Ara, ia bilang tidak ada yang memotivasi dirinya. Dan Mutiara, ia juga sama seperti Abram yang termotivasi oleh orang tuanya. Mereka juga ditanya tentang kesiapan saat akan melanjutkan belajar di sekolah lain. Ada yang mejawab sudah siap mentalnya, ada juga yang belum terlalu siap.

Kemudian, ada salah satu orang tua yang bertanya tentang mereka kedepannya akan melanjutkan belajar dimana. Jawab Abram, ia masih belum tahu akan melanjutkan di mana, tapi yang pasti ia tidak belajar di SALAM lagi. Kalau Meru, ia ingin melanjutkan belajar di SMA N 1 Sewon, tapi jika tidak diterima, ia disarankan ibunya untuk masuk di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) di jurusan batik. Kalau  Ara, ia ingin melajutkan belajar di sekolah yang dekat dengan rumahnya, tapi masih belum pasti, dan kalau Mutiara ingin melanjutkan belajar di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Kemudian yang terakhir, mereka ditanya oleh orang tua yang lainnya tentang cita-cita mereka. Meru menjawab ingin menjadi pemain sepak bola, Abram menjadi musisi, Ara masih belum tahu ingin menjadi apa, dan Mutiara ingin kerja di perkantoran.

Mereka juga menceritakan tentang kegiatannya di luar ujian. Mereka sering jalan-jalan agar sejenak beristirahat dari soal-soal yang membuat mereka lelah. Mereka sempat live in di salah satu rumah fasililator SALAM di daerah Banguntapan, Bantul. Saat itu mereka dibagi 3 kelompok, kemudian tinggal di 3 rumah warga yang berbeda. Selama kurang lebih 3 hari, mereka mengikuti kegiatan sang pemilik rumah. Mulai dari membuat batu bata, menjaga warung, dan juga mengemas cemilan untuk di jual. []

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *