Sudah menjadi kebiasaan, selepas ujian nasional, sekolah kami mengadakan ‘Live In’ semacam kegiatan tinggal dirumah warga beberapa hari untuk belajar beradaptasi dengan keluarga baru. Sebelum ujian berlangsung kami sudah melakukan pertemuan bersama merencanakan, untuk menentukan kira-kira akan Live in dimana, tentunya dengan beberapa tempat yang kami survey dengan melihat letak, jarak dan medan yang memungkinkan mereka bisa berkegiatan, untuk teman-teman usia menjelang remaja.
Sesuai kesepakatan bersama mereka akan tinggal selama 4 hari 3 malam. Tujuan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan juga kerjasama antar kelompok juga antar individu anak. Karena sekolah kami menyakini setiap tempat itu ruang belajar, setiap orang itu guru, setiap anak adalah sumber belajar bagi teman-temannya. Kegiatan seperti ini sudah menjadi rutinitas disetiap akhir kelulusan dari jenjang sd, smp hingga sma.
Saya pribadi merasakan atmosfer kegembiraan untuk mengikuti agenda tersebut. Disisi lain saya sebagai orangtua merasa sedikit cemas dan ragu apakah mereka bisa tinggal bersama keluarga baru yang belum mereka kenal sebelumnya. Tehnisnya mungkin akan dibagi beberapa kelompok atau bagaimana saya kurang begitu paham. Mereka akan mengikuti kegiatan masing-masing keluarga yang menjadi tempat tinggal selama disana. Misal keluarga A seorang peternak kambing, Mereka akan dilibatkan untuk mencari rumput, untuk memberi makan, dan lainnya.
Dalam pertemuan terakhir penentuan tempat live in, teman-teman diajak berdiskusi apa yang akan mereka temukan di tempat baru. Rata-rata semua memahami bahwa mereka akan belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, memahami bahasa / logat daerah yang masih kental (medok), cuaca atau udara yang dingin karena letaknya yang dekat lereng gunung juga kebiasaan atau rutinitas mereka setiap hari, juga kenyamanan mereka untuk tinggal akan berbeda dengan dirumah.
Apa yang nanti mereka dapatkan dari kegiatan live in akan berbeda satu sama lain. Yang pasti tujuan dari kegiatan ini, melatih mereka mandiri, mengasah kepekaan, melakukan kegiatan bersama dengan gembira.
Dan yang paling menarik dari kegiatan ini, dari mulai persiapan baju, uang saku, juga bekal makanan mereka dilibatkan untuk berhitung. Baju 4 setel serta uang saku tidak lebih 50 rb membuat mereka berpikir untuk menggunakan dengan bijak. Sabun cuci baju tak lupa disertakan, untuk mencuci baju mereka sendiri usai mandi.
Disaat mereka dengan senang hati menerima kesepakatan tersebut, disisi lain kami para orang tua belum rela melihat mereka mencuci baju dengan gembira.
“sudahlah ma, aku tuch udah besar, suaranya lirih tapi begitu menggelegar ditelingaku. Menyadarkan aku untuk merelakan beberapa hari menikmati kebersamaan dengan keluarga baru.”
Selamat ‘Live in’ semoga banyak yang kau temukan disana yang akan selalu kalian ingat. Dan pada akhirnya itu menjadi bekal hidup yang sesungguhnya. []
Orang Tua SALAM
Leave a Reply