Pada masa lalu, terutama di pendidikan dasar, biasanya guru senang menggunakan metode mencongak sebelum kegiatan belajar usai, para siswa pulang.
“Pengertian mencongak dalam matematika adalah menghitung di luar kepala tanpa menggunakan alat bantu dan langsung menuliskan hasilnya”. Materi yang digunakan untuk kegiatan mencongak adalah materi yang telah dihafal oleh siswa, dan pelaksanaannya dalam waktu yang relatif singkat.
Dengan pelaksanaan yang kontinu (berkesinambungan, terus-menerus, dan berkelanjutan) di setiap pelajaran matematika, maka hasil yang diharapkan adalah siswa akan lebih mudah mengingat tentang perkalian dan lebih cepat dalam menghitung matematika. Tidak sekedar ingat dan hafal, tetapi dapat melekat yang sangat rekat dipikiran siswa, karena terbiasa. Selain itu, Perkembangan lain yang diharapkan adalah siswa tidak perlu membuka lagi tabel perkalian mereka, tidak tergantung pada kalkulator, ataupun menggunakan jarimatika.
Pada awal pelaksanaan mungkin hasil yang dicapai masih belum memuaskan, tetapi yang penting dari pelaksanaan mencongak yang rutin adalah proses dan pengalaman belajar yang didapat siswa. Bagi pengajar, hasil atau nilai yang didapat siswa dapat menjadi acuan untuk mengetahui kemajuan keterampilan berhitung siswa, juga untuk menentukan bimbingan khusus kepada siswa-siswa yang masih lemah kemampuan hitungnya. Mengingat Karakteristik siswa di dalam kelas yang beranekaragam baik gaya belajar dan kemampuannya.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari mencongak, yaitu berkat keterampilan siswa melakukan perhitungan, maka daya pikir siswa akan bertambah baik. Selain daya pikir, mencongak juga dapat mempertajam daya ingat siswa (Itroh Maesaroh, 2011: 8). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan ketelitian yang diperoleh melalui mencongak akan sangat bermanfaat bagi ketrampilan siswa di kelas menyelesaikan soal Matematika.
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply