Tidak terasa sudah 8 tahun berlalu semenjak aku bergabung di SALAM. Bahkan bisa dibilang aku menghabiskan masa kanak-kanak dan remajaku di tempat ini. Dalam waktu yang tidak singkat tersebut, aku belajar banyak hal tentang arti relasi dalam pertemanan, keluarga, dan orang di sekitar.
Jujur aja, kejadian yang tidak menyenangkan juga banyak kualami di sini, namun dari pengalaman tersebut aku justru jadi belajar bagaimana membangun hubungan yang baik lewat komunikasi yang baik juga. Selain itu aku jadi belajar memahami diriku sendiri, mulai dari apa yang kumau, apa yang kurasakan, dan apa yang ingin kulakukan ke depannya. Hal tersebut tentunya tak lepas dari bantuan orang tuaku dan fasilitator.
Jumlah anak di kelasku tiap jenjangnya memang tidak sebanyak sekolah formal. Dari SD, SMP, sampai SMA total tidak sampai 15 orang. Mengingat fakta tersebut, kadang sempat membuatku sedih karena pergaulan dengan anak seusiaku saat itu menjadi terbatas. Namun setelah kupikir-pikir lagi, justru itu poin plusnya, sebab dengan jumlah anak yang tidak terlalu banyak membuatku bisa lebih akrab dengan semuanya.
Kini waktuku sebagai “anak” yang belajar di SALAM tinggal setahun. Setelah lulus SMA, aku harus melanjutkan tujuanku ke jenjang pendidikan berikutnya. Nah sebelum lulus, aku punya satu keinginan yang mendadak tercetus belum lama ini. Melihat sudah banyak orang yang bisa berfoto dengan Pak Toto dan Bu Wahya, aku jadi ingat kalau selama ini aku tidak pernah punya satu pun foto yang benar-benar hanya ada aku, Pak Toto, dan Bu Wahya. Ya kali, aku yang udah 8 tahun di SALAM dan bertemu beliau-beliau hampir setiap hari, kalah sama tamu yang belum lama berkunjung ke SALAM? Anak didik macam apa aku
Mulai saat itu juga aku bertekad sambil bilang gini ke Mama, “Sebelum lulus, aku harus bisa foto sama Pak Toto dan bu Wahya.” Hehehehe. Mampukah aku melakukannya? Mari kita nantikan.
Siswi SMA Eksperimental SALAM
Leave a Reply