Senirupa Botani merupakan genre yang memadukan kajian senirupa & botani. Lukisan botani mengambil objek berbagai bagian tumbuhan. Mulai dari daun, biji, buah, bunga—perawakan keseluruhan tumbuhan, secara detail dan akurat secara ilmu botani sekaligus mengandung nilai estetika yang mampu menggetarkan jiwa manusia yang melihatnya. Eunike Nugroho, yang kerap dipanggil Keke, Orang tua SALAM adalah Seorang Pelukis Botani dengan Prestasi yang Mendunia
Melukis tanaman mungkin bagi sebagian orang dianggap kurang menarik. Bahkan tidak banyak pula orang yang mau menekuninya sebagai pekerjaan. Namun, siapa sangka, Indonesia punya pelukis yang mendalami dunia tersebut. Ia bahkan telah memamerkan karyanya dalam pameran bergengsi internasional.
Adalah Eunike Nugroho, satu-satunya wakil Indonesia dalam 15th International Exhibition of Botanical Art & Illustration di Pittsburgh, AS. Ajang tersebut merupakan salah satu pameran seni dan ilustrasi botani terbesar di dunia yang telah berlangsung sejak 1960. Diadakan pada 15 September – 15 Desember 2016, pameran yang diadakan tiga tahunan ini memamerkan 43 karya dari 43 seniman dan ilustrator botani dari 15 negara.
Eunike Nugroho, yang kerap dipanggil Keke, tidak pernah menyangka jika karyanaya dapat dipajang dalam pameran internasional. Perempuan yang mengawali seni sebagai hobi ini bahkan baru mendalami seni lukis botani sekitar empat tahun yang lalu.
Bagai mimpi di siang bolong, karya Keke berhasil mencuri perhatian Hunt Institute for Botanical Documentation, penyelenggara pameran tersebut, atas rekomendasi komuntias seniman botani di Sheffield, Inggris.
Keterlibatan perempuan berambut pendek ini dalam dunia seni botani berawal dari mengikuti kepindahan suaminya ke Sherffield untuk menuntut ilmu di sana. Untuk mengisi waktu luangnya, Keke teringat dengan hobi yang sudah lama ditinggalkannya, yaitu melukis dengan cat air.
Alumnus Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini lantas mengambil kursus melukis berbayar, sehingga mau tak mau ia harus serius menyimak materi.
Setelah selesai kursus, Keke pun tetap terus beraktivitas dengan bergabung pada komunitas seni botani dekat dengan tempat tinggalnya. Komunitas tersebut berfokus pada tanaman seni sebagai objek. Mendapatkan banyak pelajaran, Keke mulai menemukan ketertarikannya melukis tanaman.
Misi membawa nama Indonesia
Mengetahui jika dirinya dapat memamerkan karya pada level internasional, Keke tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia pun membawa misi untuk mengenalkan flora Indonesia pada dunia dan anggrek menjadi pilihannya. Keke lantas berburu anggrek di kawasan wisata Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
Dari tiga lukisan yang diusulkan ke penyelenggara, hanya satu karya Keke yang dipilih. Keke yang tergolong sebagai seniman pendatang baru merasa tersanjung karyanya dapat dipamerkan setelah melewati proses seleksi selama setahun.
Sekembalinya dari Inggris, pemilik akun instagram @inikeke ini tertarik untuk mendokumentasikan ragam flora dari Indonesia. Perempuan memutuskan menetap di Yogyakarta sejak 2014 ini sadar jika Indonesia memiliki beragam flora dan fauna, namun belum tercatat dengan baik.
Saat ini pun ibu dari satu anak ini baru mendokumentasikan ragam anggrek saja, belum jenis tanaman yang lainnya. Ia mengaku memiliki kebingungan harus memulai dari mana, lantaran banyaknya jenis tanaman yang dimiliki Indoensia.
Hobi yang menjadi profesi
Saat kecil, Keke memiliki keresahan karena dirinya dianggap tidak berbakat. Sang kakak pertama dapat bermain alat musik apa saja, kakak kedua dapat bermain piano, gitar, dan flute, juga memiliki kemampuan bahasa asing yang bagus. Diantara kedua saudaranya, hanya Keke yang tampak tidak memiliki bakat di salah satu bidang, padahal dirinya sudah dikursuskan macam-macam.
Namun, saat menginjak masa SMP, Keke memiliki ketertarikan pada komik Jepang yang sedang tenar kala itu. Ia pun mencoba untuk menggambarnya. Dengan hasil gambar yang dibilang lumayan, kedua orang tua Keke tak ingin menyia-nyiakannya dengan lantas mencarikan guru les melukis.
Diarahkan oleh guru lesnya untuk mengambar dengan cat air, Keke remaja langsung jatuh hati. Hinga kemudian pada tahun 1999 ia masuk dalam jurusan DKV UNS. Namun, selama memasuki dunia perkuliahan, Keke justru kehilangan minat melukisnya.
Setelah memasuki dunia kerja di sebuah perusahaan periklanan di Jakarta, Keke malah tidak pernah lepas dari dunia menggambar. Kembali menekuni dunia menggambar, ia berkomitmen untuk tetap konsisten. Keke pun lantas menjadikan hobinya menjadi profesi, sebagai motivasi untuk terus berkarya.
Diawali dengan menjual karya dengan harga rendah, Keke mulai mantap untuk memiliki karir sebagai seorang freelancer. Klien dan orderan pun mulai berdatangan, tidak hanya berasal dari Indonesia saja. Salah satunya yang paling berkesan adalah pengalaman menerima order dari perusahaan wine asal Spanyol, Vinos del Paseante. []
Sumber : www.jawapos.com / Andra Nur Oktaviani
SALAM (Sanggar Anak Alam), Laboratorium Pendidikan Dasar, berdiri pada tahun 1988 di Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara.
Leave a Reply