Dunia hening Sekar
karya anak salam

Belajar Mengambil Keputusan

5 Agustus 2016, usiaku genap 15 tahun, saat ini aku belajar di Sanggar Anak Alam (SALAM). Untuk merayakan ulang tahunku, mama menantangku untuk membuat pameran foto-fotoku, dan aku mengiyakannya.

Walaupun hanya sekadar pameran sederhana, namun tetap butuh nyali, hal ini juga mengingatkanku tatkala aku harus memutuskan mau sekolah formal atau belajar di Sanggar Anak Alam (SALAM). Maka tantangan ini aku anggap sebagai bagian dari proses belajar.

Awalnya aku merasa ragu karena hasil foto karyaku masih banyak yang kurang bagus, lalu muncul pertanyaan “Apakah pantas untuk dipamerakan?”. Namun mama dan teman- teman disekelilingku banyak yang mendukung agar aku tetap percayadiri terhadap karyaku. Aku merasa beruntung berada dilingkungan belajar yang melihat prestasi tidak hanya dilihat dari nilai angka saja. Yang penting tujuanku yakni untuk belajar dari pengalaman. Banyak teman di SALAM yang berperan sangat penting untuk terselenggaranya pameran pertamaku ini.

Teman- teman dan fasilitator memberikan dukungan yang cukup besar, apalagi pada semester  ini SALAM membebaskan aku dan teman-teman lain untuk belajar melalui projek yang ditentukan sendiri. Kami menyuun sendiri rencana belajar, sesuatu yang menjadi minat dan kebutuhan kami, yang akan dijadikan proses riset dan diskusi agar kami mendapatkan pengetahuan secara luas dan kami temukan sendiri.

Ada pun minat dan kebutuhan belajar ku saat ini adalah belajar melalui Fotografi. Maka pada semester ini aku memilih belajar fotografi, lalu aku menyusun jadwal kegiatan baik yang belajar sendiri maupun kelompok telah kami susun bersama fasilitator SMP SALAM.

Aku senang karena aku bisa melakukan hal yang aku sukai, sehingga belajar menjadi menyenangkan dan tidak ada beban.

Keputusan ku untuk menerima tantangan  dari mama ini bertujuan untuk mengalahkan rasa taku, mencoba sesuatu yang besar dan ingin melakukan hal yang berbeda dihari kelahiranku. Aku ingin membuat sejarah baru. Yang membuat aku takut adalah jika pameran tersebut tidak mendapat sambutan yang baik dari orang sekitar karena hasil karyaku mengecewakan. Sesuatu yang menakutkan sekaligus mengecewakan bukan hal yang menyenangkan bukan?.

Ternyata pameran sederhana itu tetaplah sesuatu yang baru bagi ku, karena kali ini aku sangat berperan. Kali ini aku tidak hanya sekedar melihat, tapi juga membuatnya. Aku jadi belajar banyak hal. Ketika teman-teman seusiku sibuk kesana kesini, menikmati ini itu dan aku mencoba berperan penuh untuk pameran sederhana tersebut, aku merasa berbeda dari yang lain. Aku merasa ada kepuasan tersendiri.

Yang aku rasakan, setelah proses persiapan pameran tersebut sudah 80% hampir selesai, aku merasa selangkah lebih maju. Dari yang berani mengambil keputusan, sudah berusaha mencoba hal baru, belajar bertanggung jawab dan akhirnya sedikit sedikit banyak paham tentang proses pembuatan pameran  dan rasa percaya diriku meningkat.

Lalu untuk hasil pameran nanti membuakan hasil yang manis atau tidak, biarkan itu sebagai bonus. Karena yang terpenting dari pameran ini adalah proses menuju titik akhir tersebut. Sebagai anak-anak aku hanya ingin menyampaikan bahwa rasa dipercaya, rasa dihargai dan rasa dimengerti orang tua adalah hal yang terpenting karena tiga rasa tersebut menunjukan rasa kasih sayang mereka yang murni dan tidak lebih penting dari apapun.

Sebagai orang tua pada dasarnya perlu untuk membuat keputusan besar dan positif bagi anak agar mereka mendapat banyak pembelajaran hidup yang berharga saat ini hingga esok. Mendapat kesempatan dan dukungan dari orang tua itu sangat membahagiakan. Ini akan menjadi kado ulangtahun terindah yang akan aku ingat sepanjang hidupku nanti.

Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar
Dunia hening Sekar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *